Temu Usaha Gerai Maritim Pemasaran Produk Unggulan Daerah - Surabaya

Kegiatan Temu Usaha Gerai Maritim dilaksanakan di Hotal Vasa Surabaya pada Kamis, 8 Agustus 2019, yang dibuka oleh Direktur Sarana Distribusi dan Logistik dan dihadiri oleh Kepala Bidang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boven Digoel, perwakilan dari Dinas yang membidangi perdagangan Kabupaten Buru, Halmahera Selatan, Boalemo, beserta pelaku usahanya, PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT. Rajawali Nusantara Indonesia, PT. Pelayaran Tempuran Emas, PT. Mentari Sejati Perkasa, Administrator IMRK, dan para pelaku usaha dari Provinsi Jawa Timur. 

Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah memfasilitasi stakeholders yaitu Direktorat Sarana Distribusi dan Logistik - Ditjen PDN, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, pedagang Gerai Maritim dan BUMN dalam satu forum kerja sama yang saling menguntungkan, sehingga dapat mengoptimalkan pelaksanaan Gerai Maritim, memberikan keuntungan bagi petani dan pedagang melalui pemasaran produk unggulan daerah yang lebih luas, serta meningkatkan frekuensi perdagangan antar pulau.

Pada kegiatan ini telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kemitraan antara Kementerian Perdagangan yang diwakili oleh Direktur Sarana Distribusi dan Logistik, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dan Kepala Dinas yang membidangi perdagangan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Boven Digoel, Boalemo, Halmahera Selatan dan Buru. Selain itu juga dilakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama secara simbolis antara pelaku usaha dari Jawa Timur - Boven Digoel dan Jawa Timur - Kepulauan Tanimbar.

Potensi transaksi antara pelaku usaha atau BUMN yang tercatat dari hasil Business Matching Gerai Maritim ini mencapai 20 transaksi dengan nilai mencapai kurang lebih Rp 162,87 milyar, meliputi beras, minyak goreng, bawang merah, jagung, sagu, bibit kapulaga, kopra, kemiri kulit dan kayu sengon. Transaksi tersebut terjadi antara daerah di Provinsi Jawa Timur (Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Bojonegoro, Malang, Sidoarjo, Situbondo, Blitar dan Mojokerto) dengan Makassar, Kepulauan Tanimbar, Boalemo, Boven Digoel, Namrole, Kendari, Halmahera dan Buru.